Senin, 31 Mei 2021

Alumni SMK Negeri 4 Kota Bima Yang Bekerja di Jepang – Menjadi Guru Tamu dan Memotivasi Siswa Kelas X dan XI Nautika Kapal Penangkap Ikan

 


SMK Negeri 4 Kota kedatangan salah seorang Alumni— yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan penangkap ikan yang ada di Jepang. Kehadiran alumni ini, sekaligus menjadi guru tamu pada siswa  kompetensi keahlian NKPI dan kegiatan tersebut berlangsung pada Senin, 31 Mei 2021, dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11. 50 Wita, yang bertempat aula Bengkel Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) yang hadiri oleh siswa kelas X da XI dan guru – guru produktif NKPI.


          Kepala Sekolah Drs. Faturrahman, M.Ak, saat memberikan sambutan mengatakan,” saya seperti bemimpi, pada hari ini sekolah kita, kedatangan salah satu alumni SMK Negeri Kota Bima yang saat ini datang cuti dan menyempatkan diri untuk hadir di sekolah dalam rangka ingin memberikan motivasi kepada adik-adiknya sekaligus menceritakan pengalaman kerjanya selama 12 tahun berkerja di Jepang, sungguh ini merupakan kejutan yang istimewa buat SMK Negeri 4 Kota Bima,” ungkapnya dengan penuh bangga.


Lebih lanjut dikatakannya,” kehadiran alumni di sekolah saat ini adalah cambuk motivasi bagi siswa yang memiliki keinginan kuat untuk mengikuti jejak kakak kalian yang sudah lebih dulu sukses. Ini adalah contoh kesuksesan yang nyata dan ingat, kesuksesan itu, tidak hadir dengan tiba-tiba – tapi membutuhkan sebuah proses serta memiki  tekad dan mental yang kuat dan kakak kalian yang ada di depan ini, adalah salah satu buktinya,” ujarnya penuh keyakinan di depan siswa.


           Harapan saya kepada kalian,” mohon agar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan belajar sungguh-sungguh dan bagi yang biasa menghabiskan waktu hanya untuk bermain game yang tidak ada manfaatnya, berhentilah dan di depan kalian “Tri Sulfan” kakak kalian akan menceritakan pengalamannya selama bekerja di perusahaan Jepang dan mohon untuk menyimak dengan seksama sebagai sumber inspirasi dan motivasi diri kalian, dan semoga akan memberikan keterbukaan pikiran bagi kalian ke depannya,” harap kepala sekolah kepada siswa, mengakhiri sambutannya dan sekalian mohon pamit pagi ini tidak bisa menemani karena ada rapat koordinasi di Kantor Cabang Dinas Dikbud Bima.

        Sepeninggal kepala sekolah, acara tetap berlangsung secara khidmad – mewakili guru-guru produktif NKPI, Ketua Kompetensi Keahlian NKPI, Yusran, S.Pi dalam pengantarnya mengatakan,” kami merasa bangga atas kehadiran Tri Sulfan ke sekolah untuk memberikan semangat kepada adik-adiknya, oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas kehadirannya sebagai upaya mentrasformasikan pengalamannya selama bekerja di Jepang dan saya meminta kepada siswa agar mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan ini adalah moment yang luar biasa untuk kalian, karena kakak kalian sebentar lagi akan kembali ke Jepang melanjutkan kontrak kerjanya,” ungkapnya dengan tegas.


        Dalam kesempatan yang diberikan, Tri Sulfan memulai menceritakan bagaimana proses saat direkrut untuk menjadi pekerja di perusahaan penangkapan ikan di jepang. Sebagai seorang alumni katanya, ikatan antara sekolah dan guru-guru tetap melekat sampai sekarang, bisa dibayangkan adik-adik, kalau seandaikanya saya tidak menjunjungi tinggi rasa hormatnya kepada guru-guru, tidak akan pernah menginjak tanah sakura (jepang), berkat bimbingan dan jasa para guru-guru saya bisa suskes sampai saat ini,” ungkapnya dengan tulus di depan guru dan siswa.

“Dulu, saya menamatkan sekolah di SMK Negeri 4 Kota Bima pada tahun 2009, artinya saya dan teman-teman seangkatan yang lain, masih meminjam pakai gedung SMP 10, di sini belum ada gedung sama sekali, dan kalian patut bersyukur SMK Negeri 4 Kota Bima sekarang sudah memiliki gedung sendiri dan sarana praktek yang lengkap, dan kalian harus bangga dengan adanya fasilitas ini, sebagai penunjang kalian untuk meningkatkan kompetensi. Kalau saya dan teman-teman dulu sangat terbatas sekali, dan sekolahnya saja pada siang hari – menunggu siswa SMP pulang. Saya masih ingat dulu saat tim dari perusahaan penangkap ikan yang berdomisili tangerang, hadir di sekolah dalam rangka merekrut siswa-siswa NKPI untuk menjadi tenaga kerja kapal penangkap ikan yang beroperasi di jepang. Untuk  angkatan saya dulu, bukan saya sendiri, ada lima orang dengan saya, namun karena sesuatu dan lain hal empat orang teman saya tidak melanjutkan lagi hanya sampai test yang ada di sekolah, saat itu ada turun langsung orang jepang (perwakilan perusahaan) yang datang langsung melihat secara langsung tahapan tes fisik seperti: kemampuan angkat barbelnya, set up, pus up dan olahraga pendukung yang lainnya. Alhamdulilah, saya sendiri yang sampai pada test selanjutnya yang berlokasi di tangerang, dan saat itu saya langsung di karangtina bersama dengan teman-teman SMK yang lain yang ada seluruh Indonesia. Dan adik-adik perlu tahu, saat kami dulu di karantina kami sudah dijamin oleh perusahaan bahkan kami sudah dihitung gajinya. Dan ingat adik-adik sekalian, kesuksesan yang saya raih ini bukan dorongan orang lain, tapi tekad daan mental yang kuat yang saya tanamkan kepada dirinya saya, bahwa saya harus bisa. Karena apa, terbisit kehidupan keluarga yang kekurangan, ingin merubah hidup yang lebih baik, ingin membantu orang tua dan keluarga, itulah yang menjiwai saya untuk berusaha sungguh-sungguh memanfaatkan peluang ketika saat ada magang ke jepang bagi tamatan SMK kelauata. Adik-adik harus punya semangat yang kuat untuk bisa merubah diri agar bisa mandiri ke depannya. Dan yang paling penting adalah Adab dan etika, orang jepang tidak suka dengan orang tidak jujur dan sok tahu, kalau memang tidak bisa, bilang tidak bisa, jangan menganggap bisa tapi ketika disuruh tidak bisa, orang jepang tidak suka orang seperti itu. Jangan berkecil hati kalau kalian memiliki fisik yang tidak kuat, oleh karena itu mulai sekarang harus banyak latihan, apalagi sekolah kalian menyediakan barbel dan sarana olahraga yang lain. ini penting adik-adik sekalian, karena ada 3 (tiga) yang harus kalian persiapkan yang pertama mental, yang kedua Fisik dan yang ketiga adalah bahasa (untuk bahasa jepang kalian sambil belajar), untuk bahasa, pengalaman saya dulu, saya benar-benar ngga tahu bahasa jepang, tapi saya memiliki mental dan fisik yang kuat, sehingga orang jepang waktu itu, mengatakan untuk bahasa nanti akan terbiasa dengan sendirinya. Dan alhamdulillah saya sekarang sudah aktif bahasa jepang. Tapi bahasa jepang jangan dianggap enteng juga, tapi saya berharap kalian bisa memulainya dengan kosa-kata jepang yang sederhana. Berkerja di kapal penangkap ikan jepang sangat menguntungkan dan tidak menguras tenaga, karena kapal penangkap ikannya adalah kapal modern artinya alat yang digunakan tidak manual. Selama 12 tahun saya bekerja di kapal penagkap ikan jepang, sudah 4 kapal penangkap ikan tempat saya bekerja yang pertama KM. Yuko Maru ( Alat tangkap long line), Kedua KM. Kiye Maru (Alat tangkap Long Line), Ketiga KM. Mana maru ( Alat Tangkap Kagoski) dan yang Keempat, KM. Daihatsu Maru (Alat Tangkap Long Line), dalam sebulan kami hanya bekerja 14 hari saja. Bukan sombong adik-adik ya, saya mendapatan gaji saat ini saya sudah mencapai 20 juta dan bulan Juni 2021 akan naik menjadi 23 Juta, saya sampaikan agar kalian termotivasi benar untuk bekerja di perusahaan penangkapan ikan jepang,” ungkap Tri Sulfan memotivasi adik-adiknya

Mendengar pengakuan gaji yang didapatkan Tri Sulfan, siswa-siswa yang mendengar dengan penuh seksama merasa terkesima dan aura wajahnya mencerminkan  keinginan yang kuat.

Dengan semangat yang menggebu, Tri Sulfan memompa semangat adik-adiknya rentetan kalimat yang memotifasi.

 

“Apa kalian bersedia bekerja di perusahaan penangkapan ikan di Jepang?”

“Bersediaaaaa!!!!,”

“Apa kalian sanggup memulai sekarang untuk latihan fisik?”

“Sangguuuuuuup”

“Apa kalian ingin mendapatkan gaji yang besar?

“Iyaaaaaaa”

“Apa kalian kalian bisa menunjukan adab dan etika yang baik?”

“Bisaaaaaa”

“Apa kalian sangggup mempersiapkan mental dan fisik mulai dari sekarang?”

“Sangguuuuuup”

Jawaban yang penuh semangat dari siswa menggema di aula bengkel Nautika Kapal Penangkap Ikan

Dan terakhir Tri Sulfan menitip pesan, “kalian yang ada di sekolah hormatilah guru, jangan pernah membantah perintah guru, ingat gurulah yang membuat kita mengenal dunia ini, dan berbaktilah kepada orang tua, karena doa orang tua selalu diijabah oleh Allah SWT dan hargai dan hormatilah orang-orang yang lebih tua di atas kita,”  pesan Tri Sulfan Mengakhiri riwayat pengalamannya bekerja di perusahaan perikanan jepang. (humassmkn4kobi)


EmoticonEmoticon